Grasi Presiden: 1.178 Narapidana Dibebaskan

 

Berikut adalah rangkuman rinci tentang grasi/amnesty Presiden Prabowo Subianto yang saat ini menjadi perbincangan utama di Indonesia:

---

Fakta Utama

1. Grasi Besar-Besaran: 1.178 Narapidana Dibebaskan

• Pemerintah telah memulai tahap awal grasi nasional dengan membebaskan 1.178 narapidana sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi nasional dan penanganan overkapasitas penjara.

• Di antara korban keadilan yang dibebaskan terdapat figur politik tinggi seperti Hasto Kristiyanto (Sekjen PDIP) dan mantan Mendag Tom Lembong, serta aktivis Papua dan individu dengan kondisi kesehatan khusus 

2. Dasar Hukum: Keppres No. 17 Tahun 2025

• Grasi ini diterbitkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 17/2025 pada 1 Agustus 2025, dengan persetujuan DPR sebagai landasan formalnya.

• Menkumham menyatakan bahwa sebagian besar nama narapidana calon penerima grasi berasal dari data Imigrasi dan Pemasyarakatan setelah melalui proses verifikasi ketat.
  
  

3. Kategori Penerima: Humanis & Kemanusiaan

• Grasi diberikan kepada narapidana dari berbagai latar belakang, termasuk:

  • Pengguna narkoba (bukan pengedar)

  • Tahanan kasus makar non-bersenjata di Papua

  • Lansia (57 orang di atas 70 tahun)

  • Penyandang disabilitas mental dan gangguan kejiwaan

  • Penderita penyakit kritis (paliatif)
    
    

4. Respons Publik: Puji Butuh Klarifikasi

• Meskipun beberapa pihak memuji langkah ini sebagai upaya rekonsiliasi dan refleksi kemanusiaan, kritikus mendesak keterbukaan terhadap proses seleksi dan pertimbangan politik di balik grasi ini.
  
  

---

Ringkasan Dampak

Aspek	Detail
Jumlah Narapidana	1.178 orang dibebaskan lewat Keppres No. 17 Tahun 2025
Tokoh Tersentuh	Hasto Kristiyanto, Tom Lembong, aktivis Papua, dan kasus kesehatan khusus
Tujuan	Meredam overkapasitas dan dorong rekonsiliasi nasional
Kritik & Permintaan	Masyarakat meminta transparansi dalam proses seleksi dan pertimbangan politik

---

Kesimpulannya, grasi massal ini merupakan langkah presiden yang mencuri perhatian publik. Jika kamu ingin membedah aspek hukum, reaksi publik, atau membandingkannya dengan praktik amnesti global, aku siap bantu jelaskan lebih lanjut!